Domain yg Anda cari

Pencegahan Cervical Cancer (kanker Cerviks)

>> Sabtu, Mei 09, 2009

Pencegahan Cervical Cancer.
Kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual, memelihara kesehatan tubuh, dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual.
Catatan : Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka) yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).

Penggunaan Vaksin HPV.
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18, yang merupakan penyebab dari 70% kasus kanker serviks serta HPV tipe 6 and 11, yang menyebabkan 90% dari kasus genital warts. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%.

Pengobatan yang dapat dilakukan.
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal (Dr. Yohanes Riono, Dept of Surgery Holywood Hospital).
LEBIH BAIK MENCEGAH DARI PADA MENGOBATI

Read more...

Kanker Cerviks (Leher Rahim)


Kanker leher rahim (Cervical Cancer) adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 30 sampai 35 tahun (Koran Kompas 27 Maret 2009). Apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini dapat menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan,
saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

Gejala Cervical Cancer.
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker.
Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :
o Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
o Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
o Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual ataudiantara masa menstruasi. Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.

Penyebab Cervical Cancer.
Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai
Human Papilloma Virus (HPV).
HPV atau Human Papilloma Virus adalah sejenis virus yang dapat menginfeksi manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama. Misal : Rokok, zat nikotin serta "racun" lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim (Joakam Dillner, M.D., 2001). Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang (British Journal of Cancer,2001).
Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah partner seksual. Semakin banyak partner seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah partner seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.

Penyebaran Human Papilloma Virus (HPV).
HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Mereka yang berhubungan seksual pada usia sangat muda (di bawah 20 tahun) serta sering berganti pasangan seksual memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi HPV. Namun perlu diingat bahwa setiap perempuan beresiko untuk terinfeksi HPV walaupun setia pada satu pasangan. Pasangan yang terinfeksi akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya.
Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan genital warts.
Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.


Referensi.
1. American Cancer Society. Cervical Cancer Detailed Guidelines. Available at http://www.cancer.org/docroot/CRI/content/ CRI_2_4_7X_CRC_cervical_cancer_PDF.asp Accessed Feb,2007.
2. World Health Organization. Preparing for The Introduction of HPV Vaccines: Policy and programme Guidance for Countries. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 2006.
3. WHO. Report of the consultation on Human Papilomavirus Vaccines. 2005.
4. Kompas, Maret 2009.
5. Joakam Dillner, M.D., 2001. British Journal of Cancer.
6. Centre for Disease Control and Prevention. CDC Fact Sheet. Genital HPV Infection. Available at: http://www.cdc.gov/std/HPV/hpv.pdf. Accessed January 2005.

Read more...

Infrared Saunas

>> Minggu, Mei 03, 2009

What’s infrared saunas?!
infrared sauna is usually a small portable room containing several infrared heaters. In an infrared sauna, the infrared heater produces radiant energy, which is the same as the heat from the sun, only without the harmful ultraviolet rays. An infrared sauna uses a variety of heater types from older technology steel incoloy rods, to highly - efficient ceramics plates, to newer "carbon" heaters. "Carbon" heaters are actually two sheets of fiberglass or nylon with felt laminated in between that has been treated with a carbon-based ink.
The sun is the primary source of radiant energy, but not all of this energy is beneficial. Although life needs energy from the sun, too much sunlight damages the skin. Far Infrared heat provides many of the health benefits of natural sunlight without any of the dangerous effects of solar radiation.
What’s it function?!
It’s health benefit in body’s. The claiming that the heat penetrates more than 1.5 inches (40 mm) into the body. Cos that the wavelengths of far infrared waves are typically between 5.8 and 1000 micrometers. So, its become to relexation and sweating in body’s. With the result that toxin in body’s can reduce (Detoxification). The detox is a Harmful Chemical. The quicker metabolic rate causes extra toxic waste products to be purged from the body through the skin, during perspiration. The skin is often referred to as the 3rd kidney, because it is believed to be responsible for eliminating 30% of the body's waste.
That infrared is effective therapy for arthritis and tissue injuries, may be provide benefit to patients with rheumatoid arthritis and ankylosing spondylitis, Cardiovascular Health, improved immune system and better circulation and increased energy.

Read more...

Virus Flu Babi (Swine Flu)


Flu babi sejatinya merupakan influenza tipe A dengan sub tipe H1N1. Tipe ini memiliki kedekatan dengan sub tipe H1N3 dan H3N2. Sejatinya, sub tipe H1N1 sudah lama ada ditubuh manusia dan babi dan jarang sekali menyebabkan kematian.

Namun menurut Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan dan Lingkungan Hidup Kesra Emil Agustiono, sub tipe H1N1 yang menjadi cikal bakal flu babi telah bermutasi dan berubah menjadi strain baru.

Virus H1N1 telah bermutasi jadi virus baru. Filamen atau strain dari virus telah bermutasi. Kini, vaksin H1N1 yang sejatinya hanya influenza musiman (seasonal flu) biasa tidak sensitif (mempan) lagi dengan vaksin.


Sub tipe H1N1 (sebelum bermutasi), dahulu, sejatinya merupakan penyebab terjadinya wabah flu Spanyol pada tahun 1918, yang menelan korban hingga 20 juta jiwa. Artinya amatlah jamak, bila wabah baru ini perlu untuk diwaspadai. Lantaran menyerang pada orang dewasa (25-45 tahun), Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan dan Lingkungan Hidup Kesra Emil Agustiono berani memastikan bahwa virus ini sangat ganas. . .
Penularan Antar Manusia
Babi sebagai sumber flu babi memiliki keunikan. Hewan ini tidak hanya dapat terinfeksi oleh virus flu babi, tapi juga virus flu yang berasal dari unggas dan virus flu manusia. Saat virus flu dari spesies yang berbeda menginfeksi babi, virus-virus tersebut dapat saling berkombinasi (tukar menukar elemen genetik) sehingga muncul virus baru. Saat ini dikenal empat macam virus flu babi yaitu H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Tetapi yang belakangan banyak ditemukan adalah jenis H1N1.

Virus H1N1 sejatinya hanya mengenai babi, tetapi karena adanya mutasi maka virus ini berubah sifat sehingga mampu menginfeksi manusia. Parahnya lagi, tidak seperti virus flu burung (H5N1) yang tidak ditularkan dari manusia ke manusia, virus flu babi H1N1 dapat menyebar dari orang ke orang.

Penularan dari babi ke manusia terjadi karena adanya kontak dengan babi yang terinfeksi atau kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi. Sedangkan penularan dari manusia ke manusia hampir sama dengan cara penularan flu biasa, yaitu melalui batuk atau bersin. Manusia juga dapat terinfeksi karena menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus flu babi dari dari orang lain, kemudian memegang mulut atau hidungnya.

Gagal Napas
Gejala flu babi hampir sama dengan flu biasa, yaitu demam, lesu, kurang semangat, dan batuk. Selain itu juga dapat dijumpai gejala meler dari hidung, radang tenggorokan, mual, muntah, dan diare. Pada tahap lanjut, dapat dijumpai sesak napas. Kematian biasanya terjadi akibat adanya kegagalan pernapasan.

Pada babi yang terkena virus H1N1, gejala biasanya berupa peningkatan suhu tubuh, depresi, batuk, keluar cairan dari hidung atau mata, bersin, susah bernapas, mata merah, dan tidak mau makan.

Pencegahan Penting
Obat flu babi sama dengan obat yang digunakan untuk flu biasa atau flu burung. CDC merekomendasikan obat antivirus oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir. Hanya saja, obat ini lebih efektif jika diberikan pada tahap dini perjalanan penyakit, saat kerusakan pada sel paru-paru belum terlalu parah.

Belum ada vaksin yang dapat melindungi manusia agar tidak terkena flu babi. Oleh karena itu, langkah pencegahan untuk membatasi penularan sangat penting. Berikut tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko penularan jika Anda sedang berada di daerah wabah flu babi :

Menutup hidung dan mulut dengan tissue saat batuk atau bersin.
Membuang tissue ke tempat sampah setelah digunakan.
Mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin.
Tissue yang mengandung alkohol juga dapat digunakan.
Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit flu.
Jika sakit, hendaknya tetap berada di rumah, tidak pergi bekerja atau ke sekolah, agar tidak menginfeksi orang lain.
Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut. Virus menular lewat bagian tubuh tersebut.

Guna mengantisipasi munculnya kasus flu babi, Departemen Kesehatan mengirimkan surat edaran kewaspadaan dini kepada jajaran dinas kesehatan dan kantor kesehatan pelabuhan di seluruh provinsi di Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Dirjen P2PL Depkes) Tjandra Yoga Aditama,

Read more...

Kandungan Obat Pelangsing


Hati - hati menggunakan Obat Pencahar, Obat Diuretik, Obat Digitalis, dan sebagainya sebagai obat pelangsing karena obat-obatan tersebut bukan mengambil lemak dari dalam tubuh melainkan mengambil cairan tubuh .
Berikut identifikasi dan cara kerja obat-obatan tersebut :

Obat Pencahar
Obat yang bersifat laksatif atau menguras perut ini sering digunakan untuk menurunkan berat badan.Padahal ,jika digunakan tidak tepat akan berbahaya karena dapat mengakibatkan infeksi pencernaan hingga dehidrasi. Misal : bisacodil.
Obat Diuretik
Obat ini menimbulkan keinginan seseorang untuk selalu berkemih.Memang berat badan akan turun sesuai keinginan tetapi cairan tubuh yang keluar berlebih. . .Dampaknya tidak hanya dehidrasi tetapi elektrolit tubuh juga akan hilang sehingga menyebakan kerja ginjal dan jantung terganggu. Misal : Gol. Thiazid, furosemid, asetazolamid. Obat ini bekerja dengan cara tiazid (menghambat reabsorbsi NaCl pada awal tubulus distal), Furosemid (menghambat reabsorbsi NaCl pada ansa Henle asendens segmen tebal). Efek samping obat yang sering terjadi : Hipokalemi, Hipotensi dan hipovolemia.
Obat Digitalis
Ini sebetulnya obat jantung, memang bisa menurunkan berat badan tetapi lama kelamaan pemakai bisa menderita anoreksia. Misal : Digoksin, Dobutamin. Obat ini bekerja memperlambat kerja konduktansi atrioventrikular. Sehingga meningkatkan derajat blok dan memperlambat serta memperkuat denyut ventrikel. Efek samping obat yang sering muncul : gol inotropic cenderung menyebabkan aritmia karena kalsium sitosol yang berlebihan memicu aliran membran aritmogenik.
Obat Antispasmodik
Obat ini dapat membuat perut kembung seakan kenyang dan malas makan , tubuh akan menjadi lemas dan tidak berenergi sehingga membuat malas beraktivitas. Misal : atropin, hiosin dan ipratropium.

DAMPAK JANGKA PANJANG
Sebagian besar obat pelangsing dapat menimbulkan dampak negatif seperti : gangguan emosi, hiperaktivitas, sulit tidur, perut kembung dan perih, keletihan terus menerus, depresi, ketagihan, mual, muntah, dan tubuh gemetar. Ada juga yang menggangu kesuburan dan sikulasi menstruasi .
Penggunaan obat pelangsing yang bersifat pencahan atau laksatif dapat menyebabkan usus bereaksi lebih aktif menyerap makanan, sehingga membuat makanan yang dikonsumsi cepat dibuang sebelum diserap. Akibatnya bila konsumsi obat dihentikan maka tubuh akan semakin gemuk karena usus jadi lebih efisien dalam menyerap makanan.
Obat yang bersifat diuretik mengakibatkan tubuh mengalami kekurangan cairan. Bila kondisi seperti ini berlangsung lama akan menyebabkan gangguan ginjal
Obat-obatan yang bersifat memacu pembakaran kalori juga dapat merangsang jantung. Detak jantung terpacu cepat sehingga menimbulkan gangguan pada jantung.

(Pustaka : Neals, MJ. Farmakologi Medis Et a glance.)

Read more...

Tips Mencegah Batu Ginjal

>> Sabtu, Mei 02, 2009

Batu ginjal, merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak diderita. Selama 20 tahun terakhir, penderita batu ginjal semakin meningkat. Bukan saja terjadi di Amerika Serikat, demikian juga di Indonesia. Di Indonesia sendiri, batu ginjal merupakan salah satu penyebab utama terjadinya Gagal Ginjal Kronik (GGK).

Batu ginjal terutama dialami oleh mereka yang berusia antara 20 hingga 40 tahun. Walaupun lebih sering dialami oleh mereka yang berjenis kelamin pria, tapi akhir-akhir ini kecenderungan juga meningkat diantara kaum wanita. . .Saat satu atau dua batu terbentuk, maka akan mudah terbentuk batu lebih banyak lagi.

Memang, penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi saluran kemih, dan juga kecenderungan dalam keluarga, mempermudah seseorang untuk menderita batu ginjal. Tapi usaha pencegahan akan dapat menurunkan risiko batu ginjal. Beberapa tips diberikan oleh the National Kidney Foundation dalam mencegah dan mengatasi terjadinya batu ginjal:

1. Banyak minum, terutama air putih. Jangan hanya minum saat kita merasa haus. Haus sebenarnya merupakan tanda bahwa tubuh kita sudah mengalami kekurangan cairan (dehidrasi).
2. Bila ditemukan gejala-gejala seperti nyeri pada daerah pinggang, disertai mual dan muntah, air seni terlihat kemerahan, lebih sering berkemih, kadang dapat disertai dengan demam, ini dapat merupakan gejala dari batu ginjal. Cepatlah periksa ke dokter.
3. Untuk mendiagnosanya, dokter biasanya melakukan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan laboratorium untuk darah dan air seni, USG, atau ronsen khusus dengan IVP (Intra Venous Pielography) yang dapat melihat keadaan batu di dalam ginjal.
5. Batu yang kecil dapat keluar dengan sendirinya. Pengobatan yang lebih lanjut diperlukan jika batu tersebut berukuran besar, terjadi gangguan dalam keluarnya air seni, infeksi, perdarahan terus menerus atau bahkan kerusakan ginjal bila tidak segera diatasi.

Read more...

Efek Obat Pelangsing Tubuh

Ketika berat badan mencapai fase 'siaga satu' terhadap kegemukan. Obat pelangsing kerap menjadi cara alternatif yang dianggap jitu. Padahal, mengonsumsi obat pelangsing secara sembarangan bisa menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan. Alih-alih langsing, jiwa Anda malah terancam.

Nah, sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi atau tidak obat pelangsing. Sebaiknya pahami betul rambu-rambunya:. . .

Apakah obat pelangsing itu?
Cara kerja obat pelangsing adalah membuang lemak di dalam tubuh dan menekan selera makan. Dalam dunia kedokteran, ada beberapa macam obat pelangsing yang memiliki sifat dan cara kerjanya bermacam-macam. Ada yang menekan nafsu makan, mempercepat rasa kenyang, meningkatkan absorpsi lemak, dan bulk fillers pengganjal perut).

Boleh atau tidak?
Sebenarnya boleh-boleh saja mengonsumsi obat pelangsing, asalkan dengan pengarahan dan petunjuk dokter. JANGAN MEMBELI BEBAS di pasaran. Namun sebelum memutuskan untuk menggunakan obat pelangsing, sebaiknya Anda perlu memahami bahwa obat pelangsing tak akan pernah bisa menurunkan berat badan apabila tak dibarengi dengan pola makan yang benar dan olahraga rutin.
dr. Adnil (Kepala UPF Kardiologi Preventif dan Rehabilitatif RS Harapan Kita)menegaskan dalam proses penurunan berat badan pada penderita obesitas, ia tidak menyarankan penggunaan obat pelangsing secara bebas. Sebab, kata dia, obat pelangsing juga berpotensi menimbulkan gangguan jantung.

Salah kaprah obat pelangsing
Pernahkah Anda menggunakan obat pencahar, obat diuretik, dan sebagainya, sebagai obat pelangsing? Hati-hati saja, obat-obatan tersebut bukanlah mengambil lemak dalam tubuh melainkan mengambil cairan tubuh.

Obat pencahar yang bersifat laksatif atau menguras perut kerap digunakan untuk menurunkan berat badan. Padahal, jika digunakan tidak tepat akan berbahaya karena dapat mengakibatkan infeksi pencernaan hingga dehidrasi.
Obat diuretik adalah obat yang menimbulkan keinginan seseorang untuk sering berkemih. Berat badan Anda memang turun sesuai keinginan. Namun cairan tubuh yang keluar berlebih. Ancamannya, tak hanya dehidrasi, elektrolit tubuh juga akan hilang sehingga mengakibatkan kerja ginjal dan jantung terganggu.
Obat digitalis. Ini sebetulnya obat jantung, tetapi memang bisa menurunkan berat badan, sehingga sering disalahgunakan. Lama kelamaan pemakai bisa menderita anoreksia.
Obat antispasmodik, membuat perut kembung seakan kenyang dan malas makan. Membuat tubuh lemas dan tidak berenergi sehingga membuat Anda malas beraktivitas.

Dampak jangka panjang
Sebagian besar obat pelangsing dapat menimbulkan dampak yang negatif, seperti; gangguan emosi, hiperaktivitas, sulit tidur, perut kembung atau perih, keletihan terus-menerus, depresi, ketagihan, mual, muntah, dan tubuh gemetar. Ada juga yang mengganggu kesuburan dan sirkulasi menstruasi.

Menggunakan obat pelangsing yang bersifat pencahar atau laksatif dapat menyebabkan usus bereaksi lebih aktif menyerap makanan. Sehingga membuat makanan yang dikonsumsi cepat dibuang sebelum diserap. Akibatnya, bila konsumsi obat itu dihentikan, tubuh makin bertambah gemuk karena usus jadi lebih efisien dalam menyerap makanan.
Obat yang bersifat diuretik menyebabkan tubuh mengalami kekurangan cairan. Bila berlangsung lama, akan menyebabkan gangguan ginjal.
Obat-obatan yang bersifat memacu pembakaran kalori dapat merangsang jantung. Detak jantung terpacu cepat sehingga menimbulkan gangguan pada jantung.

Read more...

Gagal Ginjal


Penyakit ginjal memang tidak menular, tetapi menimbulkan kematian dan dibutuhkan biaya mahal untuk pengobatan yang terus berlangsung seumur hidup pasien. Karenanya peningkatan kesadaran dan deteksi dini akan mencegah komplikasi penyakit ini menjadi kronis.

Menurut Prof.Dr.dr.Endang Susalit, SpPD-KGH, dari Divisi Ginjal Hipertensi FKUI, penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.

Berat ginjal yang kita miliki memang hanya 150 gram atau sekitar separuh genggaman tangan kita. Tetapi fungsi ginjal sangat strategis dan mempengaruhi semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.

Kenali tandanya
Penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, tidak jarang seseorang kehilangan 90 persen fungsi ginjalnya sebelum mulai merasakan keluhan. Pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti: tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.

Setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang disarankan melakukan pemeriksaan dini adalah orang yang memilik faktor risiko tinggi, yakni mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal.

Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi ginjal kita. Yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Adanya protein atau darah dalam kencing menunjukkan kelainan dari ginjal.

Selain itu, kita juga bisa melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika ginjal tidak bekerja, kadar kedua zat itu akan meningkat dalam darah. Pemeriksaan lanjutan untuk mengenali kelainan berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.

Gaya hidup sehat
Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari. "Minum air secara berlebihan justru akan merusak ginjal," kata Dr.David Manuputty, SpBU dari RSCM Jakarta.

Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.

Read more...

Dislipidemia

>> Jumat, Mei 01, 2009

1. Definisi Dislipidemia
Dislipidemia didefinisikan sebagai keadaan dimana terjadi kenaikan trigliserida dan kolesterol LDL/low-density lipoprotein (hiperlipidemia) serta penurunan kolesterol HDL (high-density lipoprotein) (Mahley, 2006). Lipid tidak larut dalam air dan ditranspor dalam plasma bukan sebagai bentuk bebasnya, melainkan sebagai lipoprotein. Hiperlipoproteinemia menunjukkan peningkatan konsentrasi makromolekul lipoprotein yang mentranspor lipid dalam plasma. Peningkatan kolesterol total dan kolesterol LDL (low-density lipoprotein) serta penurunan kolesterol HDL (high-density lipoprotein) terkait erat dengan penyakit jantung koroner. Kondisi ini menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang mengarah pada angina, infark jantung, aritmia, stroke, penyakit arteri perifer, dan kematian mendadak (Talbert, 2005).

2. Metabolisme Lipoprotein Plasma
Kolesterol, trigliserida dan fosfolipid ditranspor sebagai kompleks lipid dan protein yang dikenal sebagai lipoprotein. Lipoprotein plasma berupa partikel spheris dengan permukaan tersusun sebagian besar atas fosfolipid, kolesterol bebas dan protein dan inti tersusun atas trigliserida dan kolesterol ester. Empat kelas utama lipoprotein yang ditemukan di serum adalah low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), very low-density lipoprotein (VLDL) dan chylomicron (Talbert, 2005). Kilomikron membawa trigliserida dari permukaan (80%) ke jaringan lemak dan otot rangka, dan kolesterol.
3. Klasifikasi Hiperlipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia dibagi dalam 6 kategori yang umum digunakan untuk deskripsi fenotipe hiperlipidemia (Tabel 2.1).
Tabel 2.1 Klasifikasi hiperlipoproteinemia Frederickson-Levy-Lees (Talbert, 2005)

4. Terapi Dislipidemia
Terapi dislipidemia dibagi menjadi 2 yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi.
a. Terapi non farmakologi
Terapi non farmakologi merupakan terapi awal yang dilakukan oleh pasien hiperlipidemia sebelum melakukan terapi dengan obat. Terapi non farmakologi dilakukan dengan melakukan perubahan pola hidup (TLC, Therapeutic Lifestyle Change).
Berikut adalah tabel yang berisi pengendalian makanan untuk terapi TLC.
Tabel 2.3 Makronutrisi yang direkomendasikan untuk terapi TLC


b. Terapi farmakologi
Terapi farmakologi menggunakan obat penurun lipid yang dapat dibedakan dalam golongan yang menurunkan sintesis VLDL dan LDL, meningkatkan klirens VLDL, meningkatkan katabolisme LDL, menurunkan absorpsi kolesterol, meningkatkan HDL atau kombinasi dari beberapa aktivitas seperti tercantum dalam Tabel 2.4. Rekomendasi obat yang digunakan untuk tiap fenotipe hiperlipidemia dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.4 Efek terapi obat pada lipid dan lipoprotein (Talbert, 2005)


Tabel 2.5 Fenotipe hiperlipidemia dan rekomendasi terapi obat (Talbert, 2005)


Read more...

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP